Selasa, 25 Juni 2013

Librarian



become librarian pride of the communityBerbicara mengenai Pustakawan, pasti menimbulkan banyak pertanyaan. Apalagi jika yang kita ajak bicara adalah orang-orang yang belum mengenal dunia perpustakaan. Pertanyaan atau tanggapan yang biasa mereka lontarkan jika kita bertanya tentang arti dari pustakawan adalah seperti ini:
-          Pustakawan?apaan tuh?
-          Pustakawan itu museum bukan?
-          Siapa tuh pustakawan?orang baru ya?
-          Oh pustakawan itu nama dari perpustakaan ya?
-          Pustakawan itu yang suka nata buku diperpustakaan
-          Pustakawan itu ibu-ibu yang gendut, judes, pakai kacamata tebel..ihh serem..
-          dsb
Nah loh, pertanyaan dan tanggapan di atas tu njleb banget kan?! Apalagi bagi kita sebagai calon pustakawan sejati . Dari pertanyaan dan tanggapan diatas, kesimpulannnya adalah bahwa sebagian besar orang Indonesia masih awam dengan istilah “Pustakawan”. Mereka tidak mengetahui secara pasti tentang pustakawan. Padalah negara-negara lain di dunia telah lama mengenal istilah pustakawan dan pustakawan sendiri telah memberikan peranan penting dalam mencari, mengolah dan menyebarluaskan informasi serta membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dinegara-negara seperti Amerikas Selatan, Belanda,dsb.
Pustakawan pertama di dunia adalah Louis Timothee. Timothee merupakan pustakawan Amerika yang lahir di Belanda dengan orang tua berkebangsaan Perancis, Huguenot. Dia belajar perdagangan dan pencetakan, dia dibesarkan di Belanda. Timothee belajar berbagai bahasa dan fasih berbahasa Jerman, Perancis, dan Inggris serta bahasa ibunya, Belanda. Timothee bekerja di Perusahaan Perpustakaan Philadelphia sejak 14 November 1732.
Jika dibandingkan dengan Indonesia yang sampai saat inipun masih banyak orang  yang tidak mengerti tentang siapa itu pustakawan dan apa peranannya, tentulah Indonesai sangatlah ketinggalan dengan Amerika. Di  Amerika Selatan sendiri, pustakawan telah diakui oleh masyarakat sebagai suatu profesi dan telah memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat amerika, sementara itu di Indonesia, sebagian besar belum mengetahui tentang siapa itu pustakawan dan apa peranannya. Yang sebagian orang Indonesia beranggapan  bahwa pustakawan adalah seseorang yang bekerja menata buku di sebuah ruangan pengab dan berdebu bernama “Perpustakaan”.
Menurut Undang- Undang Republik RI Nomor 40 tahun 2007, Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperolehnya melalui pendidikan dan /  pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.
Dalam kode Etik Pustakawan (1998:1), pustakawan adalah penyelenggara kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu yang dimiliki melalui pendidikan.
Jadi Pustakawan adalah suatu profesi yang dimilikiseseorang dengan tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pengeolaan dan memberikan pelayanan perpustakaan kepada masyarakat yang didasarkan atas ilmu yang diperoleh melalui pendidikan ataupun pelatihan kep  ustakawanan.
Dalam masyarakat sendiri pustakawan belum memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat layaknya profesi lainnya. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi tentang peran pustakawan, kurangnya keaktifan pustakawan itu sendiri serta adanya anggapan masyarakat bahwa pustakawan adalah seseorang yang judes, berkacamata tebal yang bertugas menata buku dan senantiasa mengawasi setiap gerak-gerik pengunjung.
Jika hal-hal tersebut dibiarkan begitu saja, maka tidak akan pernah ada tempat di hati masyarakat untuk pustakawan. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya  agar pustakawan mendapat tempat di hati masyarakat, yaitu melalui :
1.      Sosialisasi tentang Fungsi dan Peran Pustakawan kepada Masyarakat
Ada pepatah mengatakan “ Tak kenal maka tak sayang”.  Begitu pula dengan pustakawan. Masyarakat perlu mengenal a fungsi dan peranan pustakawan agar masyarakat mau memberikan tempat atau ruang untuk pustakawan. Berikut adalah fungsi dan peran dari pustakawan :
v  Mencari, melakukan temu kembali informasi, mengolah serta menyebarluaskan informasi
v  Membantu pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkan
v  Memberikan jasa konsultasi mengenai buku apa yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka
v  Memberikan bimbingan tentang tatacara enggunaan bahan pustaka

2.      Memiliki Kemampuan Teknis Di Bidang Perpustakaan
Yang dimaksud penguasaan teknis disini adalah pustakawan memiliki ketrampilan dalam mencari , mengolah dan menyebarluaskan informasi, memberikan pelayanan dengan cekatan, memanajemen perpustakaan, dsb
3.      Mampu Bekerjasama
Dalam kegiatan yang berkaitan degan manajemen perpustakaan, seorang pustakawan tidak dapat melakukannya sendiri, perlu pustakawan lain untuk saling membantu. Oleh karena itu kemampuan kerjasama sangat diperlukan.
4.      Memiliki Sikap KREASINOVA (Kreatif, Aspiratif, Inovatif, Dan Ceria)
Kreasinova yaitu singkatan dari Kreatif, Aspiratif, Inovatif dan Ceria.
v  Kreatif, yang dimaksud kreatif disini adalah tentang bagaimana kreatifitas pustakawan untuk menarik minak masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan.entar itu dengan membuat iklan, poster ataupun brosur-brosur tentang perpustakaan
v  Aspiratif, artinya bahwa pustakawan harus mau menerima aspirasi masyarakat baik berupa kritik,saran ataupun usulan. Hal ini juga membantu dalam perkembangan perpustakaan itu sendiri
v  Inovatif, artinya pustakawan diharapkan mampu menciptakan hal-hal baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan perpustakaan itu sendiri, misalnya memberikan jasa pesan antar buku agar pemustaka tidak kerepotan
v  Ceria, hal ini bertujuan untuk menghilangkan image negatif dari pustakawan serta agar pemustaka tidak merasa enggan untuk bertanya kepada pustakawan jika ia mengalami kesulitan dalam pencarian buku
5.      Menjaga Profesionalisme Pustakawan
Profesionalisme sangat penting dalam dunia perpustakaan. pustakawan harus senantiasa bersikap profesional, artinya jika pustakwan sedang menghadapi permasalahan, maka dia akan tetap bekerja dengan maksimal. Pustakawan juga harus dapat memilih mana yang paling penting.
6.      Memberikan Penampilan yang Terbaik
Hal ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat ntuk mengunjungi perpustakaan. penampilan terbaik ini tidak harus dengan menggunakan pakaian yang mahal dan bermerk, melainkan dengan berpenampilan yang bersih, sopan dan rapi.
7.      Mempunyai Kemampuan untuk Berorientasi ke Masa Depan
Seiring dengan perkembangan jaman yang ditandai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka pustakawan harus memikirkan langkah apa  yang akan diambil untuk mengahdapi perkembangan jaman, manajemen perpustakaan seperti apa yang akan dibentuk, dsb. Hal ini perlu dipikirkan agar perpustakaan bisa tetap eksis di masyarakat.
Dengan melakukan hal-hal diatas, diharapkan image negatif tentang Pustakawan dapat hilang dan pustakawan memiliki tempat di hati masyarakat. Bagamanapun, keberadaan pustakawan saat ini sangatlah penting apalagi dalam menghadapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pustakawan hendaknya dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, baik secara intern maupun ekstern sehingga pustakawan dapat menjadi suatu profesi yang diperhitugkan di masyarakat, dibanggakan masyarakat serta menempati hati masyarakat.



















DAFTAR PUSTAKA
Ekaningsih, Elisa. Upaya Meningkatkan Peran Pustakawan dalam Layanan Informasi, 2006
Siregar, Ridwan. Peran Pustakawan dalam Pembinaan dan Pengembangan Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Era Globalisasi. 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar