Berbicara
mengenai Pustakawan, pasti menimbulkan banyak pertanyaan. Apalagi jika yang
kita ajak bicara adalah orang-orang yang belum mengenal dunia perpustakaan.
Pertanyaan atau tanggapan yang biasa mereka lontarkan jika kita bertanya
tentang arti dari pustakawan adalah seperti ini:
-
Pustakawan?apaan tuh?
-
Pustakawan itu museum bukan?
-
Siapa tuh pustakawan?orang baru ya?
-
Oh pustakawan itu nama dari perpustakaan
ya?
-
Pustakawan itu yang suka nata buku
diperpustakaan
-
Pustakawan itu ibu-ibu yang gendut,
judes, pakai kacamata tebel..ihh serem..
-
dsb
Nah
loh, pertanyaan dan tanggapan di atas tu njleb banget kan?! Apalagi bagi kita
sebagai calon pustakawan sejati . Dari pertanyaan dan tanggapan diatas,
kesimpulannnya adalah bahwa sebagian besar orang Indonesia masih awam dengan
istilah “Pustakawan”. Mereka tidak mengetahui secara pasti tentang pustakawan. Padalah
negara-negara lain di dunia telah lama mengenal istilah pustakawan dan
pustakawan sendiri telah memberikan peranan penting dalam mencari, mengolah dan
menyebarluaskan informasi serta membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
dinegara-negara seperti Amerikas Selatan, Belanda,dsb.
Pustakawan
pertama di dunia adalah Louis Timothee. Timothee merupakan pustakawan Amerika
yang lahir di Belanda dengan orang tua berkebangsaan
Perancis, Huguenot. Dia belajar
perdagangan dan pencetakan, dia
dibesarkan di Belanda. Timothee
belajar berbagai bahasa dan fasih berbahasa Jerman, Perancis, dan Inggris serta bahasa
ibunya, Belanda. Timothee bekerja di Perusahaan Perpustakaan
Philadelphia sejak 14 November 1732.
Jika
dibandingkan dengan Indonesia yang sampai saat inipun masih banyak orang yang tidak mengerti tentang siapa itu
pustakawan dan apa peranannya, tentulah Indonesai sangatlah ketinggalan dengan
Amerika. Di Amerika Selatan sendiri,
pustakawan telah diakui oleh masyarakat sebagai suatu profesi dan telah
memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat amerika, sementara itu di
Indonesia, sebagian besar belum mengetahui tentang siapa itu pustakawan dan apa
peranannya. Yang sebagian orang Indonesia beranggapan bahwa pustakawan adalah seseorang yang bekerja
menata buku di sebuah ruangan pengab dan berdebu bernama “Perpustakaan”.
Menurut
Undang- Undang Republik RI Nomor 40 tahun 2007, Pustakawan adalah seseorang
yang memiliki kompetensi yang diperolehnya melalui pendidikan dan / pelatihan kepustakawanan serta mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan
perpustakaan.
Dalam
kode Etik Pustakawan (1998:1), pustakawan adalah penyelenggara kegiatan
perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu yang dimiliki melalui pendidikan.
Jadi
Pustakawan adalah suatu profesi yang dimilikiseseorang dengan tugas dan
tanggung jawab untuk melakukan pengeolaan dan memberikan pelayanan perpustakaan
kepada masyarakat yang didasarkan atas ilmu yang diperoleh melalui pendidikan
ataupun pelatihan kep ustakawanan.
Dalam
masyarakat sendiri pustakawan belum memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat
layaknya profesi lainnya. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi tentang
peran pustakawan, kurangnya keaktifan pustakawan itu sendiri serta adanya
anggapan masyarakat bahwa pustakawan adalah seseorang yang judes, berkacamata
tebal yang bertugas menata buku dan senantiasa mengawasi setiap gerak-gerik
pengunjung.
Jika
hal-hal tersebut dibiarkan begitu saja, maka tidak akan pernah ada tempat di
hati masyarakat untuk pustakawan. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai
upaya agar pustakawan mendapat tempat di
hati masyarakat, yaitu melalui :
1. Sosialisasi
tentang Fungsi dan Peran Pustakawan kepada Masyarakat
Ada
pepatah mengatakan “ Tak kenal maka tak sayang”. Begitu pula dengan pustakawan. Masyarakat
perlu mengenal a fungsi dan peranan pustakawan agar masyarakat mau memberikan
tempat atau ruang untuk pustakawan. Berikut adalah fungsi dan peran dari
pustakawan :
v Mencari,
melakukan temu kembali informasi, mengolah serta menyebarluaskan informasi
v Membantu
pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkan
v Memberikan
jasa konsultasi mengenai buku apa yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka
v Memberikan
bimbingan tentang tatacara enggunaan bahan pustaka
2. Memiliki
Kemampuan Teknis Di Bidang Perpustakaan
Yang
dimaksud penguasaan teknis disini adalah pustakawan memiliki ketrampilan dalam
mencari , mengolah dan menyebarluaskan informasi, memberikan pelayanan dengan
cekatan, memanajemen perpustakaan, dsb
3. Mampu
Bekerjasama
Dalam
kegiatan yang berkaitan degan manajemen perpustakaan, seorang pustakawan tidak
dapat melakukannya sendiri, perlu pustakawan lain untuk saling membantu. Oleh
karena itu kemampuan kerjasama sangat diperlukan.
4. Memiliki Sikap KREASINOVA (Kreatif, Aspiratif,
Inovatif, Dan Ceria)
Kreasinova yaitu
singkatan dari Kreatif, Aspiratif, Inovatif dan Ceria.
v Kreatif, yang dimaksud kreatif disini adalah
tentang bagaimana kreatifitas pustakawan untuk menarik minak masyarakat untuk
mengunjungi perpustakaan.entar itu dengan membuat iklan, poster ataupun brosur-brosur
tentang perpustakaan
v Aspiratif, artinya bahwa pustakawan harus mau
menerima aspirasi masyarakat baik berupa kritik,saran ataupun usulan. Hal ini
juga membantu dalam perkembangan perpustakaan itu sendiri
v Inovatif, artinya pustakawan diharapkan mampu
menciptakan hal-hal baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan perpustakaan
itu sendiri, misalnya memberikan jasa pesan antar buku agar pemustaka tidak
kerepotan
v Ceria, hal ini bertujuan untuk menghilangkan
image negatif dari pustakawan serta agar pemustaka tidak merasa enggan untuk bertanya
kepada pustakawan jika ia mengalami kesulitan dalam pencarian buku
5. Menjaga
Profesionalisme Pustakawan
Profesionalisme
sangat penting dalam dunia perpustakaan. pustakawan harus senantiasa bersikap
profesional, artinya jika pustakwan sedang menghadapi permasalahan, maka dia
akan tetap bekerja dengan maksimal. Pustakawan juga harus dapat memilih mana
yang paling penting.
6. Memberikan
Penampilan yang Terbaik
Hal
ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat ntuk mengunjungi perpustakaan.
penampilan terbaik ini tidak harus dengan menggunakan pakaian yang mahal dan
bermerk, melainkan dengan berpenampilan yang bersih, sopan dan rapi.
7. Mempunyai
Kemampuan untuk Berorientasi ke Masa Depan
Seiring
dengan perkembangan jaman yang ditandai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi, maka pustakawan harus memikirkan langkah apa yang akan diambil untuk mengahdapi
perkembangan jaman, manajemen perpustakaan seperti apa yang akan dibentuk, dsb.
Hal ini perlu dipikirkan agar perpustakaan bisa tetap eksis di masyarakat.
Dengan
melakukan hal-hal diatas, diharapkan image negatif tentang Pustakawan dapat
hilang dan pustakawan memiliki tempat di hati masyarakat. Bagamanapun,
keberadaan pustakawan saat ini sangatlah penting apalagi dalam menghadapi
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pustakawan hendaknya dapat
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, baik secara intern maupun ekstern
sehingga pustakawan dapat menjadi suatu profesi yang diperhitugkan di
masyarakat, dibanggakan masyarakat serta menempati hati masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ekaningsih,
Elisa. Upaya Meningkatkan Peran
Pustakawan dalam Layanan Informasi, 2006
Siregar,
Ridwan. Peran Pustakawan dalam Pembinaan dan Pengembangan Manajemen
Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Era Globalisasi. 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar