Ilmu Perpustakaan?apaan tuh?
Emang ada ya jurusan ilmu perpustakaan?
yang dipelajarin apa mb?
prospek kedepannya gimana?
entar jadi apa?
Banyak sekali pertanyaan yang sering dilontarkan setiap saya bilang kalau saya masuk di Jurusan Ilmu Perpustakaan. Bahkan ada sebuah perkataan yang membuat saya sempat syok. kira-kira seperti ini "Adeknya ngapain ngambil jurusan ilmu perpustakaan?gx ada pilihan lain ya? Kuliah susah-susah dan bayar mahal kok cuma buat belajar nata buku. Gx kuliah aja bisa dek".
Jujur,sampai sekarangpun saya selalu mengingat perkataan tersebut karena perkataan tersebut sempat membuat saya ragu untuk masuk kuliah, tapi berkat dorongan dan dukungan dari orang tua,saya mencoba memantapkan diri untuk tetap masuk kuliah di jurusan ilmu perpustakaan.
Pada awal masuk kuliah, saya masih bingung dengan apa yang akan saya dapat nanti dan seperti apa dunia perpustakaan yang sesungguhnya. Mata kuliah ilmu perpustakaan yang pertama kali saya pelajari di semester 1 adalah Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Organisasi Informasi. Pada saat itu saya merasa sangat asing dengan mata kuliah tersebut karena sejak duduk di sekolah dasar sampai SMA pun tidak pernah ada mata pelajaran tersebut. Saya benar-benar tidak bisa menangkap apa yang diterangkan dosen. Hal ini tentu saya menumbuhkan kegoyahan pada diri saya dan membuat saya berpikiran untuk pindah jurusan.
Seiring dengan berjalannya waktu, saya mulai bisa menyesuaikan diri dengan jurusan perpustakaan. Saya banyak bertanya dengan Senior maupun teman-teman tentang Ilmu Perpustakaan. Disinilah ternyata saya menemukan banyak hal yang luar biasa mengenai dunia perpustakaan.
Anggapan awal saya dan mungkin sebagian besar masyarakat tentang perpustakaan selama ini ternyata salah. Saya beranggapan bahwa perpustakaan itu adalah tempat yang membosankan dan hanya dihuni oleh orang-orang pasif yang hanya terfokus pada buku, tetapi setelah kurang lebih selama 2 semester saya memperlajari Ilmu Perpustakaan, ternyata banyak hal luar biasa dari dunia perpustakan. Diantaranya kita dapat mengetahui berbagai informasi yang ada, baik melalui bahan pustaka tercetak maupun non-cetak, ditambah lagi dengan penerapan Teknologi Informatika dalam perpustakaan yang menunjang daya guna perpustakaan sehingga kita lebih mudah dalam melakukan pencarian infomasi.
Selain itu, mata kuliah yang ada dalam jurusan ilmu perpustakaan tidak hanya terikat pada perpustakaan saja. Pada semester 2 terdapat mata kuliah manajemen perkantoran, layanan informasi, penerbitan media, teknologi informasi dan mata kuliah lain yang memperluas ilmu yang kita miliki. Sehingga disini saya bisa belajar bagaimana memenej suatu kantor, memberikan pelayanan informasi, menulis sebuah buku ataupun karya sastra lainnya serta belajar mengenai teknologi informatika
Disinilah mulai timbul rasa kagum dan bangga saya terhadap jurusan ilmu perpustakan yang mungkin masih dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat karena setelah masuk jurusan ilmu perpustakaan, banyak hal yang saya dapatkan.
So, buat kalian yang masih ragu dengan jurusan ilmu perpustakaan, mulai saat ini tepiskan rasa ragu tersebut, salah satunya dengan cara melakukan diskusi dengan orang lain, mempelajari dan menghayati setiap mata kuliah yang diterima.
Mari kita sama-sama menjadikan dunia perpustakaan sebagai dunia informasi global yang menunjang peningkatan IPTEK dan SDM, serta meruntuhkan anggapan-anggapan negatif mengenai dunia perpustakaan.
Senin, 02 September 2013
Selasa, 23 Juli 2013
15 Perpustakaan Unik di Dunia
berikut ini ada 15 perpustakaan unik di dunia :
- Library of Congress
terletak di kota Washington,AS. Bentuk bangunannya unik dan juga mengandung nilai sejarah yang tinggi. Nah loh,ada yang pengen jadi pustakawan di sini??
- Reading Club 2000
Perpustakaan yang satu ini terbilang cukup unik karena terlihat seperti toko buku di emperan. Sederhana, namun didalamnya terdapat kurang lebih 2500 buku dan ada layanan perpustakaan sepeda sepeda kelilingnya loh..(pasti berat tu pustakawan harus bawa buku keliling,tapi salut deh)
Oiya,hampir aja lupa. Perpustakaan ini adanya di negara Filipina.
- Perpustakaan Umum McAllen
Terletak di Texas, USA, merupakan bekas supermarket. Perpustakaan ini dilengkapi dengan galeri seni, auditorium berkapasitas 200 kursi, food court dan warung camilan. Jadi bisa baca buku sambil ngemil,asekk
- Perpustakaan Umum Stockholm
Perpustakaan di Swedia ini memiliki rak otomatis untuk mengambil dan menyimpan buku, jadi pengunjung dapat melakukan "Self Service" termasuk dalam peminjaman dan pengembalian buku sehingga meringankan tugas pustakawannya.
kapan ya di Indonesia ada perpustakaan begini??
- Perpustakaan Umum Nassau
Tau gx sih kalo perpustakaan ini dulunya adalah penjara. Pasti kesannnya serem,tapi saat ini udah di dekorasi ulang, jadinya lebih menarik loh..
- Perpustakaan Umum Boston
Wow,perpustakaan ini memiliki koleksi sebanyak 24 juta buku. Kebayang gx sih banyaknya buku diperpustakaan ini. Kalo misal dalam 1 hari orang bisa baca maximal 3 buku,buat baca semua koleksi di sini butuh waktu : 24.000.000 : 3 = 8.000.000 hari = 266.667 bulan = 21.917 tahun.
Hadeh,sampe pusing liat angkanya.
- Peroustakaan Royal Grammar School
Keunikan dari perpustakaan yang terletak di Inggris ini adalah buku dirantai dirak. Nah loh,sekarang bukan jamannya hewan dan manusia aja yang dirantai,tapi buku juga. Kasian amat ya..
tenang aja,tujuan buku dirantai bukan untuk menyakiti si buku, tapi untuk mencegah pencurian karena buku-buku di sini kebanyakan mengandung nilai sejarah.
- Ehon
Perpustakaan yang terletak di Iwake, Jepang ini lebih dikenal dengan Picture Books Library karena banyaknya koleksi buku gambarnya. Perpustakaan ini didominasi oleh warna coklat sehingga kesan tradisional elegan sangat melekat. So beautiful.. - Saint Catherine
Berdiri sejak 564 masehi dengan koleksi 3000 manuskrip kuno dan 8000 buku cetak, perpustakaan ini termasuk perpustakaan terkuno di Mesir. - Trinity College
Perpustakaan ini memiliki koleksi sebanyak 200.000 yang diletakkan pada rak yang berada di sisi-sisi lorong. Jadi saat berada disana, kita akan terkesan memasuki sebuah lorong yang cukup luas dan sisi-sisinya kita bisa menikmati koleksi yang ada. perpustakaan ini terletak di kota Dublin, Irlandia. - Bibliotheque Nationale
Keunikan dari perpustakaan yang satu ini adalah terdiri dari 4 menara yang berbentuk seperti buku terbuka. letaknya di kota Paris, Perancis. - Centrale Bibliotheek
Perpustakaan yang terletak di Amsterdam, Belanda ini merupakan perpustakaan yang ramah lingkungan karena sistem penerangan dan pengaturan suhu ruangan menggunakan energi cahaya sinar matahari. Yang unik dari perpustakaan ini adalah bentuk rak koleksinya dimana diatasnya terdapat seperti kincir angin. - Perpustakaan Umum Taipe
Perpustakaan ini memiliki konsep ramah lingkungan. Bangunannya terbuat dari kayu. Perpustakaan ini dikelilingi oleh pepohonan sehingga sangat sejuk. Pokoke Mantapp - Alexandria
Memiliki koleksi sebanyak 700.000 manuskrip. Terletak di Mesir. Bentuk ruang koleksi yang unik menambah daya tarik bagi pemustaka. - Perpustakaan Stuttgart
Terletak di Jerman dengan bentuk rubik, bernuansa putih yang mempesona. So Fantastic..
sumber : http://perpustakaan.bapeten.go.id/15-perpustakaan-unik-di-dunia/
Kamis, 27 Juni 2013
MAKALAH : GLOBALISASI DALAM DUNIA " PERPUSTAKAAN"
Oleh
: Sherina
NIM : 13040112130204. 2013 – Kelas C – Semester 2
Program Studi Ilmu Perpustakaan – Jurusan Ilmu
Perpustakaan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Abstrak
Perpustakaan merupakan
suatu lembaga pendidikan karena menyediakan informasi di bidang ilmu
pengetahuan melalui koleksi yang ada di dalamnya, baik itu berupa buku, kaset
maupun koleksi lainnya. Keberadaan perpustakaan di era globalisasi ini cukup
menghawatirkan karena makin banyaknya cara instant untuk memperoleh infromasi.
Hal ini secara tidak langsung membuat perpustakaan semakin tersingkir, apalagi
jika perpustakaan tersebut tidak memiliki fasilitas yang memadai serta tidak
mampu memberikan pelayanan yang maksimal.
Kata
Kunci : perpustakaan, globalisasi,
informasi
A. PENDAHULUAN
Saat ini kita telah
memasuki era globalisasi dimana segala sesuatu dapat diperoleh dan diakses dari
penjuru dunia manapun. Hal ini juga ditandai dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang sangat pesat. Globalisasi membawa pengaruh di
berbagai bidang kehidupan,terutama di bidang pendidikan.
Perpustakaan sebagai salah satu lembaga yang berperan dalam dunia pendidikan, tentu saja mendapat pengaruh dari era globaliasasi. Pengaruh globalisasi terutama terletak pada teknologi dan sistem pelayanan yang ada diperpustakan. Selain itu,globalisasi memiliki dampak bagi kelangsungan perpustakaan, baik dampak negatif maupun dampak positif.
Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya agar keberadaan perpustakaan di era globalisasi ini tidak semakin tersingkir dan terpojokkan, apalagi dengan sifat masyarakat sekarang yang ingin serba instant dan murah, tidak memungkiri akan melenyapka keberadaan perpustakaan itu sendiri, padahal jika tidak ada perpustakaan, maka untuk memperoleh sumber informasi yang real akan sangat sulit.
Perpustakaan sebagai salah satu lembaga yang berperan dalam dunia pendidikan, tentu saja mendapat pengaruh dari era globaliasasi. Pengaruh globalisasi terutama terletak pada teknologi dan sistem pelayanan yang ada diperpustakan. Selain itu,globalisasi memiliki dampak bagi kelangsungan perpustakaan, baik dampak negatif maupun dampak positif.
Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya agar keberadaan perpustakaan di era globalisasi ini tidak semakin tersingkir dan terpojokkan, apalagi dengan sifat masyarakat sekarang yang ingin serba instant dan murah, tidak memungkiri akan melenyapka keberadaan perpustakaan itu sendiri, padahal jika tidak ada perpustakaan, maka untuk memperoleh sumber informasi yang real akan sangat sulit.
B. PEMBAHASAN
Globalisasi membawa dampak sangat besar
bagi kehidupan manusia terutama di bidang Ilmu Pengetahuan dan Perkembangan
Teknologi. Salah satu lembaga yang terkena dampak dari globalisasi ini adalah
perpustakaan karena perpustakaan berkaitan langusung dengan Ilmu Pengetahuan.
1.
Pengertian
Globalisasi
Globalisasi
adalah suatu keadaan dimana terjadi hubungan yang saling berkaitan antar negara
diseluruh dunia secara bebas diberbagai bidang kehidupan yang ditandai dengan
adanya kemajuan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Globalisasi ini membawa perubahan besar bagi
kehidupan manusia, baik terhadap pola hidup manusia maupun pola pikir manusia.
Dalam
pola hidup, globalisasi memunculkan gaya hidup manusia yang berbeda dari era
sebelumnya. Manusia saat ini dimanjakan dengan berbagai teknologi yang canggih
yang memudahkan mereka untuk melakukan berbagai kegiatan terutama dalam hal
mencari informasi.
Dalam
pola pikir, globalisasi menuntut manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Jika
seseorang ingin maju dan tidak ingin ketinggalan jaman, maka orang tersebut
harus bekerja keras dan berpikir bagaimana menciptakan sesuatu yang nantinya
berguna buat dirinya secara material maupun secara emosional.
Di
sisi lain, globalisasi juga membawa pengaruh besar di bidang ekonomi, sosial,
poltik, pertahanan dan keamanan, serta pendidikan.
Di
bidang ekonomi, globalisasi menimbulkan adanya persaingan ketat dalam dunia
bisnis, dimana badan atau perusahaan yang kreati dan inovatiflah yang dapat
bertahan menguasai pasar global, sedangkan perusahaan yang tidak kreatif maka
akan tersungkir.
Di
bidang sosial, globalisasi memunculkan paham westernalisasi, yaitu suatu paham
yang mengagung-agungkan kebudayaan barat. Globalisasi juga memunculkan sikap
individualisme yang dapat menibulkan perpecahan sosial.
Di
bidang pertahanan dan keamanan, globalisasi membawa pengaruh terhadap mekanisme
pertahanan dan penggunaan peralatan yang lebih canggih dan modern.
Di
bidang pendidikan, globalisasi mengubah sistem pola pendidikan. Pendidikan saat
ini telah mulai menggunakan peralatan yang canggih serta menuntuk pendidik
untuk menguasai bidangnya.
2.
Pengaruh
Globalisasi terhadap Perpustakaan
Perpustakaan
merupakan salah satu lembaga pendidikan karena perpustakaan menyediakan
informasi dari berbagai sumber ilmu pengetahuan, baik dalam bentuk koleksi
buku, kaset maupun koleksi dalam bentuk lainnya. Perpustakaan juga menyimpan
data-data penting guna mendukung proses pembelajaran.
Sebagai
salah satu lembaga pendidikan, perpustakaan juga mendapat pengaruh dari era
globalisasi.
Globalisasi berpengaruh terhadap sistem pengolahan
data yang ada di perpustakaan dan sistem pelayanan diperpustakaan.
Saat
ini data yang ada diperpustakaan tidak hanya dapat diakses dengan cara
mengunjungi perpustakaan, namun dapat diakses dimanapun dan tidak ada batasan
waktu karena adanya teknologi canggih yang digunakan untuk mempermudah manusia
dalam memperoleh informasi maupun data yang mereka butuhkan.
3.
Dampak
Globalisasi Terhadap Perpustakaan
Selain
membawa pengaruh terhadap perpustakaan, globalisasi juga memberi dampak bagi
perpustakaan, baik dampak positif maupun dampak negatif.
Dampak positif dari globalisasi terhadap
perpustakaan :
·
Mempercepat proses pengolahan data karena
adanya perkembangan teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih,
maka proses pengolahan data akan lebih mudah, sehingga data-data yang
diperlukan oleh pengunjung perpustakaan dapat diperoleh tanpa harus menunggu
lama.
·
Mempermudah masyarakat untuk memperoleh
inforamasi maupun data yang dibutuhkan
Masyarakat dapat memperoleh informasi dengan
mudah,misalnya dengan mengakses informasi yang ada melalui layanan di internet.
·
Meningkatkan kemampuan masyarakat agar
tidak gagap teknologi
Selain memperoleh informasi maupun data yang ada,
masyarakat juga dapat belajar menggunakan teknologi yang ada, misalnya dalam
mencari buku melalui katalog di komputer.
·
Menjalin kerjasama antar
perpustakaan,baik tingkat daerah, nasional, regional maupun tingkat internasional
Dengan adanya perkembangan teknologi dalam era
globalisasi,maka perpustakan dapat membentuk suatu jaringan perpustakaan yang
dapat menghubungkan perpustakaan di berbagai daerah,negara bahkan di seluruh
dunia.
Dampak negatif
dari globalisasi terhadap perpustakaan :
·
Menurunnya jumlah pengunjung
perpustakaan
Kemudahan dalam mengakses informasi melalui
jejaringan sosial, membuat pengunjung perpustakaan.Hal ini dikarenakan adanya
kemudahan dalam mengakses informai,sehingga orang malas mengunjungi perpustakaan.
·
Menyingkirkan perpustakaan konvensional
Perpustakaan konvensional akan sulit bersaing dengan
perpustakaan modern karena perpustakaan modern memiliki fasilitas yang sangat
menunjang. Hal ini dapat menyingkirkan perpustakaan konvensional dengan
fasilitas yang minim.
·
Terdapat informasi yang tidak
valid(kebenarannya masih harus diuji)
Informasi yang beredar di internet seringkali tidak
didasarkan fakta dan informasi tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Oleh karena itu, pembaca harus lebih teliti dalam menerima informasi
·
Perpustakaan hanya dijadikan obyek
komoditas dan komersil
Perpustakan yang mulanya bertujuan untuk membantu
dalam pendidikan, diera globalisasi saat ini beralih fungsi menjadi obyek
komoditas dan komersil oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
4.
Tantangan
yang harus dihadapi perpustakaan di era globalisasi
Dalam
era globalisasi,terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi perpustakaan,
yaitu:
·
Cepatnya perkembangan teknologi
Di era globalisasi perkembangan teknologi sangat
pesat. Hal ini dikarenakan makin makin bertambahnya pengetahuan manusia dan
kemahiran manusia dalam membuat suatu desain teknologi maupun sebuah aplikasi.
·
Kurangnya infrastruktur yang ada
Infrastruktur yang sangat terbatas merupakan salah
satu tantangan yang dihadapi oleh perpustakaan.
·
Makin banyaknya informasi yang tidak
valid
Makin banyaknya informasi yang tidak valid dalam
dunia maya menjadi salah satu tantangan bagi perpustakaan. Perpustakaan harus
senantiasa memberikan informasi yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
·
Makin banyaknya situs-situs yang tidak
profesional dan tidak bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi
Makin banyaknya situs-situs yang tidak profesional
dan bertanggung jawab membuat masyarakat semakin sulit untuk memperoleh
informasi atau data yang valid dan perpustakaan sebagai salah satu lembaga yang
menyediakan jasa pelayanan informasi diharapkan dapat mengatasi hal ini.
·
Meningkatnya plagiat atas suatu karya
Plagiat merupakan sebuah masalah yang harus dihadapi
perpustakaan.Perpustakaan harus senantiasa menjaga informasi dan karya- karya
yang ada diperpustakaan dari plagiat.
·
Minimnya Sumber Daya manusia sebagai
fasilitator
Sumber daya manusia merupakan unsur yang penting
dalam sistem pengelolaan layanan yang ada diperpustakaan. Minimnya Sumber daya
manusia sebagai fasilitator dalam perpustakaan merupakan salah satu tantangan
yang hrus dihadapi oleh perpustakaan.
5.
Langkah-langkah
untuk Menghadapi Globalisasi
Berikut
ini adalah langkah-langkah dalam menghadapi tantangan di era globalisasi.yaitu
:
·
Mengikuti dan menyesuaikan dengan
perkembangan teknologi yang ada
Perpustakaan diharapkan mampu mengikuti perkembangan
teknologi yang ada sehingga perpustakaan makin diminati oleh masyarakat dan
masyarakat tidak kesulitan dalam mencari informasi maupun data yang mereka
butuhkan. Misalnya melalui pendirian perpustakaan hybrid.
·
Menyediakan infratruktur untuk mendukung
perpustakaan
Infrastruktur merupakan suatu unsur terpenting dalam
perpustakaan. Dengan melengkapi infrastruktur yang ada, diharapkan akan
meningkatkan daya tarik bagi masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan.
·
Memperketat masuknya informasi
Perpustakaan harus memperketat informasi yang masuk
agar tidak terdapat informasi yang menyesatkan ataupun yang tidak dapat dipertanggung
jawabkan.
·
Memberikan fasilitas berupa situs resmi
kepada masyarakat
Perpustakaan diharapkan menyediakan situs resmi
untuk mempermudah masyarakat mencari informasi maupun data yang mereka butuhkan
dan memnimalkan terhadap data-data yang tidak valid.
·
Menindak lanjuti kasus pagiat atau
membuat aturan tentang hak cipta dan hak paten
Perpustakaan diharapkan menindak lanjuti kasus
plagiat untuk melindungi krya-karya yang ada diperpustakaan.
·
Meningkatkan Sumber Daya manusia sebagai
pustakawan/ sebagai fasilitator.
Perpustakaan senantiasa memberikan pelayanan
terbaiknya kepada masyarakat, salah satunya dengan adanya pustakawan sebagai
fasilitator yang memiliki ilmu, keahlian dan ketrampilan dibidangnya.
C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Tidak
dapat dipungkiri bahwa globalisasi membawa pengaruh besar bagi kehidupan
manusia, terutama mengenai informasi dalam bidang pendidikan. Globalisai
juga mengubah sistem pendidikan serta
sistem pelayanan pendidikan.
Perpustakaan sebagai salah satu bagian dari lembaga
pendidikan juga mengalami pengaruh dari globaliasasi,baik dalam sistem
pengolahan data maupun dalam sistem pelayanan kepada masyarakat.
2. KRITIK
dan SARAN
Kritik :
Perpustakaan
harus bisa menghadapi tantangan yang ada secara profesional dan tidak
tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Perpustakaan juga harus mampu melihat
peluang yang ada untuk menarik perhatian masyarakat.
Saran :
Perpustakaan
harus dapat meningkatkan layanan serta fasilitas yang ada sehingga makin
diminati oleh masyarakat pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Khoirunnisa,Lina.Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi
Informasi untuk Kinerja Layanan
Perpustakaan dan Mewujudkan Perpustakaan Ideal http://www.pemustaka.com/pengelolaan-perpustakaan-berbasis-teknologi-informasi-untuk-meningkatkan-kinerja-layanan-perpustakaan-dan-mewujudkan-perpustakaan-ideal.html
diunduh tanggal 19 Oktober 2012 jam 14.35 WIB.
K. Prihandono,Bambang. Globalisasi,Perpustakaan dan strategi kebudayaan.new library.
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
Pengertian Globalisasi diunduh
pada tanggal 21 Oktober 2012 pada jam
15.56 WIB.
Supriyanto,Wahyu.2008.Strategi
Perencanaan Perpustakaan Digital.Yogyakarta : Kanisius
Basuki,Sulistyo.1991.Pengantar
Ilmu Pepustakaan.Jakarta:Gramedia
Selasa, 25 Juni 2013
Librarian
Berbicara
mengenai Pustakawan, pasti menimbulkan banyak pertanyaan. Apalagi jika yang
kita ajak bicara adalah orang-orang yang belum mengenal dunia perpustakaan.
Pertanyaan atau tanggapan yang biasa mereka lontarkan jika kita bertanya
tentang arti dari pustakawan adalah seperti ini:
-
Pustakawan?apaan tuh?
-
Pustakawan itu museum bukan?
-
Siapa tuh pustakawan?orang baru ya?
-
Oh pustakawan itu nama dari perpustakaan
ya?
-
Pustakawan itu yang suka nata buku
diperpustakaan
-
Pustakawan itu ibu-ibu yang gendut,
judes, pakai kacamata tebel..ihh serem..
-
dsb
Nah
loh, pertanyaan dan tanggapan di atas tu njleb banget kan?! Apalagi bagi kita
sebagai calon pustakawan sejati . Dari pertanyaan dan tanggapan diatas,
kesimpulannnya adalah bahwa sebagian besar orang Indonesia masih awam dengan
istilah “Pustakawan”. Mereka tidak mengetahui secara pasti tentang pustakawan. Padalah
negara-negara lain di dunia telah lama mengenal istilah pustakawan dan
pustakawan sendiri telah memberikan peranan penting dalam mencari, mengolah dan
menyebarluaskan informasi serta membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
dinegara-negara seperti Amerikas Selatan, Belanda,dsb.
Pustakawan
pertama di dunia adalah Louis Timothee. Timothee merupakan pustakawan Amerika
yang lahir di Belanda dengan orang tua berkebangsaan
Perancis, Huguenot. Dia belajar
perdagangan dan pencetakan, dia
dibesarkan di Belanda. Timothee
belajar berbagai bahasa dan fasih berbahasa Jerman, Perancis, dan Inggris serta bahasa
ibunya, Belanda. Timothee bekerja di Perusahaan Perpustakaan
Philadelphia sejak 14 November 1732.
Jika
dibandingkan dengan Indonesia yang sampai saat inipun masih banyak orang yang tidak mengerti tentang siapa itu
pustakawan dan apa peranannya, tentulah Indonesai sangatlah ketinggalan dengan
Amerika. Di Amerika Selatan sendiri,
pustakawan telah diakui oleh masyarakat sebagai suatu profesi dan telah
memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat amerika, sementara itu di
Indonesia, sebagian besar belum mengetahui tentang siapa itu pustakawan dan apa
peranannya. Yang sebagian orang Indonesia beranggapan bahwa pustakawan adalah seseorang yang bekerja
menata buku di sebuah ruangan pengab dan berdebu bernama “Perpustakaan”.
Menurut
Undang- Undang Republik RI Nomor 40 tahun 2007, Pustakawan adalah seseorang
yang memiliki kompetensi yang diperolehnya melalui pendidikan dan / pelatihan kepustakawanan serta mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan
perpustakaan.
Dalam
kode Etik Pustakawan (1998:1), pustakawan adalah penyelenggara kegiatan
perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu yang dimiliki melalui pendidikan.
Jadi
Pustakawan adalah suatu profesi yang dimilikiseseorang dengan tugas dan
tanggung jawab untuk melakukan pengeolaan dan memberikan pelayanan perpustakaan
kepada masyarakat yang didasarkan atas ilmu yang diperoleh melalui pendidikan
ataupun pelatihan kep ustakawanan.
Dalam
masyarakat sendiri pustakawan belum memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat
layaknya profesi lainnya. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi tentang
peran pustakawan, kurangnya keaktifan pustakawan itu sendiri serta adanya
anggapan masyarakat bahwa pustakawan adalah seseorang yang judes, berkacamata
tebal yang bertugas menata buku dan senantiasa mengawasi setiap gerak-gerik
pengunjung.
Jika
hal-hal tersebut dibiarkan begitu saja, maka tidak akan pernah ada tempat di
hati masyarakat untuk pustakawan. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai
upaya agar pustakawan mendapat tempat di
hati masyarakat, yaitu melalui :
1. Sosialisasi
tentang Fungsi dan Peran Pustakawan kepada Masyarakat
Ada
pepatah mengatakan “ Tak kenal maka tak sayang”. Begitu pula dengan pustakawan. Masyarakat
perlu mengenal a fungsi dan peranan pustakawan agar masyarakat mau memberikan
tempat atau ruang untuk pustakawan. Berikut adalah fungsi dan peran dari
pustakawan :
v Mencari,
melakukan temu kembali informasi, mengolah serta menyebarluaskan informasi
v Membantu
pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkan
v Memberikan
jasa konsultasi mengenai buku apa yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka
v Memberikan
bimbingan tentang tatacara enggunaan bahan pustaka
2. Memiliki
Kemampuan Teknis Di Bidang Perpustakaan
Yang
dimaksud penguasaan teknis disini adalah pustakawan memiliki ketrampilan dalam
mencari , mengolah dan menyebarluaskan informasi, memberikan pelayanan dengan
cekatan, memanajemen perpustakaan, dsb
3. Mampu
Bekerjasama
Dalam
kegiatan yang berkaitan degan manajemen perpustakaan, seorang pustakawan tidak
dapat melakukannya sendiri, perlu pustakawan lain untuk saling membantu. Oleh
karena itu kemampuan kerjasama sangat diperlukan.
4. Memiliki Sikap KREASINOVA (Kreatif, Aspiratif,
Inovatif, Dan Ceria)
Kreasinova yaitu
singkatan dari Kreatif, Aspiratif, Inovatif dan Ceria.
v Kreatif, yang dimaksud kreatif disini adalah
tentang bagaimana kreatifitas pustakawan untuk menarik minak masyarakat untuk
mengunjungi perpustakaan.entar itu dengan membuat iklan, poster ataupun brosur-brosur
tentang perpustakaan
v Aspiratif, artinya bahwa pustakawan harus mau
menerima aspirasi masyarakat baik berupa kritik,saran ataupun usulan. Hal ini
juga membantu dalam perkembangan perpustakaan itu sendiri
v Inovatif, artinya pustakawan diharapkan mampu
menciptakan hal-hal baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan perpustakaan
itu sendiri, misalnya memberikan jasa pesan antar buku agar pemustaka tidak
kerepotan
v Ceria, hal ini bertujuan untuk menghilangkan
image negatif dari pustakawan serta agar pemustaka tidak merasa enggan untuk bertanya
kepada pustakawan jika ia mengalami kesulitan dalam pencarian buku
5. Menjaga
Profesionalisme Pustakawan
Profesionalisme
sangat penting dalam dunia perpustakaan. pustakawan harus senantiasa bersikap
profesional, artinya jika pustakwan sedang menghadapi permasalahan, maka dia
akan tetap bekerja dengan maksimal. Pustakawan juga harus dapat memilih mana
yang paling penting.
6. Memberikan
Penampilan yang Terbaik
Hal
ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat ntuk mengunjungi perpustakaan.
penampilan terbaik ini tidak harus dengan menggunakan pakaian yang mahal dan
bermerk, melainkan dengan berpenampilan yang bersih, sopan dan rapi.
7. Mempunyai
Kemampuan untuk Berorientasi ke Masa Depan
Seiring
dengan perkembangan jaman yang ditandai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi, maka pustakawan harus memikirkan langkah apa yang akan diambil untuk mengahdapi
perkembangan jaman, manajemen perpustakaan seperti apa yang akan dibentuk, dsb.
Hal ini perlu dipikirkan agar perpustakaan bisa tetap eksis di masyarakat.
Dengan
melakukan hal-hal diatas, diharapkan image negatif tentang Pustakawan dapat
hilang dan pustakawan memiliki tempat di hati masyarakat. Bagamanapun,
keberadaan pustakawan saat ini sangatlah penting apalagi dalam menghadapi
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pustakawan hendaknya dapat
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, baik secara intern maupun ekstern
sehingga pustakawan dapat menjadi suatu profesi yang diperhitugkan di
masyarakat, dibanggakan masyarakat serta menempati hati masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ekaningsih,
Elisa. Upaya Meningkatkan Peran
Pustakawan dalam Layanan Informasi, 2006
Siregar,
Ridwan. Peran Pustakawan dalam Pembinaan dan Pengembangan Manajemen
Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Era Globalisasi. 2008
Langganan:
Postingan (Atom)