Kamis, 27 Juni 2013

MAKALAH : GLOBALISASI DALAM DUNIA " PERPUSTAKAAN"

GLOBALISASI DALAM DUNIA "PERPUSTAKAAN"
Oleh : Sherina
NIM : 13040112130204. 2013 – Kelas C – Semester 2
Program Studi Ilmu Perpustakaan – Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Abstrak
Perpustakaan merupakan suatu lembaga pendidikan karena menyediakan informasi di bidang ilmu pengetahuan melalui koleksi yang ada di dalamnya, baik itu berupa buku, kaset maupun koleksi lainnya. Keberadaan perpustakaan di era globalisasi ini cukup menghawatirkan karena makin banyaknya cara instant untuk memperoleh infromasi. Hal ini secara tidak langsung membuat perpustakaan semakin tersingkir, apalagi jika perpustakaan tersebut tidak memiliki fasilitas yang memadai serta tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal.
Kata Kunci : perpustakaan, globalisasi, informasi
A.    PENDAHULUAN
Saat ini kita telah memasuki era globalisasi dimana segala sesuatu dapat diperoleh dan diakses dari penjuru dunia manapun. Hal ini juga ditandai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sangat pesat. Globalisasi membawa pengaruh di berbagai bidang kehidupan,terutama di bidang pendidikan.
      Perpustakaan sebagai salah satu lembaga yang berperan dalam dunia pendidikan, tentu saja mendapat pengaruh dari era globaliasasi. Pengaruh globalisasi terutama terletak pada teknologi dan sistem pelayanan yang ada diperpustakan. Selain itu,globalisasi memiliki dampak bagi kelangsungan perpustakaan, baik dampak negatif maupun dampak positif.
      Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya agar keberadaan perpustakaan di era globalisasi ini tidak semakin tersingkir dan terpojokkan, apalagi dengan sifat masyarakat sekarang yang ingin serba instant dan murah, tidak memungkiri akan melenyapka keberadaan perpustakaan itu sendiri, padahal jika tidak ada perpustakaan, maka untuk memperoleh sumber informasi yang real akan sangat sulit.
B.     PEMBAHASAN
Globalisasi membawa dampak sangat besar bagi kehidupan manusia terutama di bidang Ilmu Pengetahuan dan Perkembangan Teknologi. Salah satu lembaga yang terkena dampak dari globalisasi ini adalah perpustakaan karena perpustakaan berkaitan langusung dengan Ilmu Pengetahuan.
1.      Pengertian Globalisasi
            Globalisasi adalah suatu keadaan dimana terjadi hubungan yang saling berkaitan antar negara diseluruh dunia secara bebas diberbagai bidang kehidupan yang ditandai dengan adanya kemajuan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.  Globalisasi ini membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia, baik terhadap pola hidup manusia maupun pola pikir manusia.
            Dalam pola hidup, globalisasi memunculkan gaya hidup manusia yang berbeda dari era sebelumnya. Manusia saat ini dimanjakan dengan berbagai teknologi yang canggih yang memudahkan mereka untuk melakukan berbagai kegiatan terutama dalam hal mencari informasi.
            Dalam pola pikir, globalisasi menuntut manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Jika seseorang ingin maju dan tidak ingin ketinggalan jaman, maka orang tersebut harus bekerja keras dan berpikir bagaimana menciptakan sesuatu yang nantinya berguna buat dirinya secara material maupun secara emosional.
            Di sisi lain, globalisasi juga membawa pengaruh besar di bidang ekonomi, sosial, poltik, pertahanan dan keamanan, serta pendidikan.
            Di bidang ekonomi, globalisasi menimbulkan adanya persaingan ketat dalam dunia bisnis, dimana badan atau perusahaan yang kreati dan inovatiflah yang dapat bertahan menguasai pasar global, sedangkan perusahaan yang tidak kreatif maka akan tersungkir.
            Di bidang sosial, globalisasi memunculkan paham westernalisasi, yaitu suatu paham yang mengagung-agungkan kebudayaan barat. Globalisasi juga memunculkan sikap individualisme yang dapat menibulkan perpecahan sosial.
            Di bidang pertahanan dan keamanan, globalisasi membawa pengaruh terhadap mekanisme pertahanan dan penggunaan peralatan yang lebih canggih dan modern.
            Di bidang pendidikan, globalisasi mengubah sistem pola pendidikan. Pendidikan saat ini telah mulai menggunakan peralatan yang canggih serta menuntuk pendidik untuk menguasai bidangnya.
2.      Pengaruh Globalisasi terhadap Perpustakaan
            Perpustakaan merupakan salah satu lembaga pendidikan karena perpustakaan menyediakan informasi dari berbagai sumber ilmu pengetahuan, baik dalam bentuk koleksi buku, kaset maupun koleksi dalam bentuk lainnya. Perpustakaan juga menyimpan data-data penting guna mendukung proses pembelajaran.

            Sebagai salah satu lembaga pendidikan, perpustakaan juga mendapat pengaruh dari era globalisasi.
Globalisasi berpengaruh terhadap sistem pengolahan data yang ada di perpustakaan dan sistem pelayanan diperpustakaan.
            Saat ini data yang ada diperpustakaan tidak hanya dapat diakses dengan cara mengunjungi perpustakaan, namun dapat diakses dimanapun dan tidak ada batasan waktu karena adanya teknologi canggih yang digunakan untuk mempermudah manusia dalam memperoleh informasi maupun data yang mereka butuhkan.
3.      Dampak Globalisasi Terhadap Perpustakaan
            Selain membawa pengaruh terhadap perpustakaan, globalisasi juga memberi dampak bagi perpustakaan, baik dampak positif maupun dampak negatif.
Dampak positif dari globalisasi terhadap perpustakaan :
·         Mempercepat proses pengolahan data karena adanya perkembangan teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka proses pengolahan data akan lebih mudah, sehingga data-data yang diperlukan oleh pengunjung perpustakaan dapat diperoleh tanpa harus menunggu lama.
·         Mempermudah masyarakat untuk memperoleh inforamasi maupun data yang dibutuhkan
Masyarakat dapat memperoleh informasi dengan mudah,misalnya dengan mengakses informasi yang ada melalui layanan di internet.
·         Meningkatkan kemampuan masyarakat agar tidak gagap teknologi
Selain memperoleh informasi maupun data yang ada, masyarakat juga dapat belajar menggunakan teknologi yang ada, misalnya dalam mencari buku melalui katalog di komputer.
·         Menjalin kerjasama antar perpustakaan,baik tingkat daerah, nasional, regional maupun tingkat internasional
Dengan adanya perkembangan teknologi dalam era globalisasi,maka perpustakan dapat membentuk suatu jaringan perpustakaan yang dapat menghubungkan perpustakaan di berbagai daerah,negara bahkan di seluruh dunia.
Dampak negatif dari globalisasi terhadap perpustakaan :
·         Menurunnya jumlah pengunjung perpustakaan
Kemudahan dalam mengakses informasi melalui jejaringan sosial, membuat pengunjung perpustakaan.Hal ini dikarenakan adanya kemudahan dalam mengakses informai,sehingga orang malas mengunjungi perpustakaan.
·         Menyingkirkan perpustakaan konvensional
Perpustakaan konvensional akan sulit bersaing dengan perpustakaan modern karena perpustakaan modern memiliki fasilitas yang sangat menunjang. Hal ini dapat menyingkirkan perpustakaan konvensional dengan fasilitas yang minim.
·         Terdapat informasi yang tidak valid(kebenarannya masih harus diuji)
Informasi yang beredar di internet seringkali tidak didasarkan fakta dan informasi tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, pembaca harus lebih teliti dalam menerima informasi
·         Perpustakaan hanya dijadikan obyek komoditas dan komersil
Perpustakan yang mulanya bertujuan untuk membantu dalam pendidikan, diera globalisasi saat ini beralih fungsi menjadi obyek komoditas dan komersil oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
4.      Tantangan yang harus dihadapi perpustakaan di era globalisasi
            Dalam era globalisasi,terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi perpustakaan, yaitu:
·         Cepatnya perkembangan teknologi
Di era globalisasi perkembangan teknologi sangat pesat. Hal ini dikarenakan makin makin bertambahnya pengetahuan manusia dan kemahiran manusia dalam membuat suatu desain teknologi maupun sebuah aplikasi.
·         Kurangnya infrastruktur yang ada
Infrastruktur yang sangat terbatas merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh perpustakaan.
·         Makin banyaknya informasi yang tidak valid
Makin banyaknya informasi yang tidak valid dalam dunia maya menjadi salah satu tantangan bagi perpustakaan. Perpustakaan harus senantiasa memberikan informasi yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
·         Makin banyaknya situs-situs yang tidak profesional dan tidak bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi
Makin banyaknya situs-situs yang tidak profesional dan bertanggung jawab membuat masyarakat semakin sulit untuk memperoleh informasi atau data yang valid dan perpustakaan sebagai salah satu lembaga yang menyediakan jasa pelayanan informasi diharapkan dapat mengatasi hal ini.
·         Meningkatnya plagiat atas suatu karya
Plagiat merupakan sebuah masalah yang harus dihadapi perpustakaan.Perpustakaan harus senantiasa menjaga informasi dan karya- karya yang ada diperpustakaan dari plagiat.
·         Minimnya Sumber Daya manusia sebagai fasilitator
Sumber daya manusia merupakan unsur yang penting dalam sistem pengelolaan layanan yang ada diperpustakaan. Minimnya Sumber daya manusia sebagai fasilitator dalam perpustakaan merupakan salah satu tantangan yang hrus dihadapi oleh perpustakaan.

5.      Langkah-langkah untuk Menghadapi Globalisasi
            Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menghadapi tantangan di era globalisasi.yaitu :
·         Mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada
Perpustakaan diharapkan mampu mengikuti perkembangan teknologi yang ada sehingga perpustakaan makin diminati oleh masyarakat dan masyarakat tidak kesulitan dalam mencari informasi maupun data yang mereka butuhkan. Misalnya melalui pendirian perpustakaan hybrid.
·         Menyediakan infratruktur untuk mendukung perpustakaan
Infrastruktur merupakan suatu unsur terpenting dalam perpustakaan. Dengan melengkapi infrastruktur yang ada, diharapkan akan meningkatkan daya tarik bagi masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan.
·         Memperketat masuknya informasi
Perpustakaan harus memperketat informasi yang masuk agar tidak terdapat informasi yang menyesatkan ataupun yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
·         Memberikan fasilitas berupa situs resmi kepada masyarakat
Perpustakaan diharapkan menyediakan situs resmi untuk mempermudah masyarakat mencari informasi maupun data yang mereka butuhkan dan memnimalkan terhadap data-data yang tidak valid.
·         Menindak lanjuti kasus pagiat atau membuat aturan tentang hak cipta dan hak paten
Perpustakaan diharapkan menindak lanjuti kasus plagiat untuk melindungi krya-karya yang ada diperpustakaan.
·         Meningkatkan Sumber Daya manusia sebagai pustakawan/ sebagai fasilitator.
Perpustakaan senantiasa memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat, salah satunya dengan adanya pustakawan sebagai fasilitator yang memiliki ilmu, keahlian dan ketrampilan dibidangnya.







C.     PENUTUP
1.    KESIMPULAN
            Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi membawa pengaruh besar bagi kehidupan manusia, terutama mengenai informasi dalam bidang pendidikan. Globalisai juga  mengubah sistem pendidikan serta sistem pelayanan pendidikan.
Perpustakaan sebagai salah satu bagian dari lembaga pendidikan juga mengalami pengaruh dari globaliasasi,baik dalam sistem pengolahan data maupun dalam sistem pelayanan kepada masyarakat.
2.    KRITIK dan SARAN
Kritik :
            Perpustakaan harus bisa menghadapi tantangan yang ada secara profesional dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Perpustakaan juga harus mampu melihat peluang yang ada untuk menarik perhatian masyarakat.
 Saran :
Perpustakaan harus dapat meningkatkan layanan serta fasilitas yang ada sehingga makin diminati oleh masyarakat pada umumnya.






DAFTAR PUSTAKA
Khoirunnisa,Lina.Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi untuk Kinerja Layanan Perpustakaan dan Mewujudkan Perpustakaan Ideal http://www.pemustaka.com/pengelolaan-perpustakaan-berbasis-teknologi-informasi-untuk-meningkatkan-kinerja-layanan-perpustakaan-dan-mewujudkan-perpustakaan-ideal.html diunduh tanggal 19 Oktober 2012 jam 14.35 WIB.
K. Prihandono,Bambang. Globalisasi,Perpustakaan dan strategi kebudayaan.new library.
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi Pengertian Globalisasi diunduh pada  tanggal 21 Oktober 2012 pada jam 15.56 WIB.
Supriyanto,Wahyu.2008.Strategi Perencanaan Perpustakaan Digital.Yogyakarta : Kanisius

Basuki,Sulistyo.1991.Pengantar Ilmu Pepustakaan.Jakarta:Gramedia

Selasa, 25 Juni 2013

Librarian



become librarian pride of the communityBerbicara mengenai Pustakawan, pasti menimbulkan banyak pertanyaan. Apalagi jika yang kita ajak bicara adalah orang-orang yang belum mengenal dunia perpustakaan. Pertanyaan atau tanggapan yang biasa mereka lontarkan jika kita bertanya tentang arti dari pustakawan adalah seperti ini:
-          Pustakawan?apaan tuh?
-          Pustakawan itu museum bukan?
-          Siapa tuh pustakawan?orang baru ya?
-          Oh pustakawan itu nama dari perpustakaan ya?
-          Pustakawan itu yang suka nata buku diperpustakaan
-          Pustakawan itu ibu-ibu yang gendut, judes, pakai kacamata tebel..ihh serem..
-          dsb
Nah loh, pertanyaan dan tanggapan di atas tu njleb banget kan?! Apalagi bagi kita sebagai calon pustakawan sejati . Dari pertanyaan dan tanggapan diatas, kesimpulannnya adalah bahwa sebagian besar orang Indonesia masih awam dengan istilah “Pustakawan”. Mereka tidak mengetahui secara pasti tentang pustakawan. Padalah negara-negara lain di dunia telah lama mengenal istilah pustakawan dan pustakawan sendiri telah memberikan peranan penting dalam mencari, mengolah dan menyebarluaskan informasi serta membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dinegara-negara seperti Amerikas Selatan, Belanda,dsb.
Pustakawan pertama di dunia adalah Louis Timothee. Timothee merupakan pustakawan Amerika yang lahir di Belanda dengan orang tua berkebangsaan Perancis, Huguenot. Dia belajar perdagangan dan pencetakan, dia dibesarkan di Belanda. Timothee belajar berbagai bahasa dan fasih berbahasa Jerman, Perancis, dan Inggris serta bahasa ibunya, Belanda. Timothee bekerja di Perusahaan Perpustakaan Philadelphia sejak 14 November 1732.
Jika dibandingkan dengan Indonesia yang sampai saat inipun masih banyak orang  yang tidak mengerti tentang siapa itu pustakawan dan apa peranannya, tentulah Indonesai sangatlah ketinggalan dengan Amerika. Di  Amerika Selatan sendiri, pustakawan telah diakui oleh masyarakat sebagai suatu profesi dan telah memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat amerika, sementara itu di Indonesia, sebagian besar belum mengetahui tentang siapa itu pustakawan dan apa peranannya. Yang sebagian orang Indonesia beranggapan  bahwa pustakawan adalah seseorang yang bekerja menata buku di sebuah ruangan pengab dan berdebu bernama “Perpustakaan”.
Menurut Undang- Undang Republik RI Nomor 40 tahun 2007, Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperolehnya melalui pendidikan dan /  pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.
Dalam kode Etik Pustakawan (1998:1), pustakawan adalah penyelenggara kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu yang dimiliki melalui pendidikan.
Jadi Pustakawan adalah suatu profesi yang dimilikiseseorang dengan tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pengeolaan dan memberikan pelayanan perpustakaan kepada masyarakat yang didasarkan atas ilmu yang diperoleh melalui pendidikan ataupun pelatihan kep  ustakawanan.
Dalam masyarakat sendiri pustakawan belum memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat layaknya profesi lainnya. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi tentang peran pustakawan, kurangnya keaktifan pustakawan itu sendiri serta adanya anggapan masyarakat bahwa pustakawan adalah seseorang yang judes, berkacamata tebal yang bertugas menata buku dan senantiasa mengawasi setiap gerak-gerik pengunjung.
Jika hal-hal tersebut dibiarkan begitu saja, maka tidak akan pernah ada tempat di hati masyarakat untuk pustakawan. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya  agar pustakawan mendapat tempat di hati masyarakat, yaitu melalui :
1.      Sosialisasi tentang Fungsi dan Peran Pustakawan kepada Masyarakat
Ada pepatah mengatakan “ Tak kenal maka tak sayang”.  Begitu pula dengan pustakawan. Masyarakat perlu mengenal a fungsi dan peranan pustakawan agar masyarakat mau memberikan tempat atau ruang untuk pustakawan. Berikut adalah fungsi dan peran dari pustakawan :
v  Mencari, melakukan temu kembali informasi, mengolah serta menyebarluaskan informasi
v  Membantu pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkan
v  Memberikan jasa konsultasi mengenai buku apa yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka
v  Memberikan bimbingan tentang tatacara enggunaan bahan pustaka

2.      Memiliki Kemampuan Teknis Di Bidang Perpustakaan
Yang dimaksud penguasaan teknis disini adalah pustakawan memiliki ketrampilan dalam mencari , mengolah dan menyebarluaskan informasi, memberikan pelayanan dengan cekatan, memanajemen perpustakaan, dsb
3.      Mampu Bekerjasama
Dalam kegiatan yang berkaitan degan manajemen perpustakaan, seorang pustakawan tidak dapat melakukannya sendiri, perlu pustakawan lain untuk saling membantu. Oleh karena itu kemampuan kerjasama sangat diperlukan.
4.      Memiliki Sikap KREASINOVA (Kreatif, Aspiratif, Inovatif, Dan Ceria)
Kreasinova yaitu singkatan dari Kreatif, Aspiratif, Inovatif dan Ceria.
v  Kreatif, yang dimaksud kreatif disini adalah tentang bagaimana kreatifitas pustakawan untuk menarik minak masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan.entar itu dengan membuat iklan, poster ataupun brosur-brosur tentang perpustakaan
v  Aspiratif, artinya bahwa pustakawan harus mau menerima aspirasi masyarakat baik berupa kritik,saran ataupun usulan. Hal ini juga membantu dalam perkembangan perpustakaan itu sendiri
v  Inovatif, artinya pustakawan diharapkan mampu menciptakan hal-hal baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan perpustakaan itu sendiri, misalnya memberikan jasa pesan antar buku agar pemustaka tidak kerepotan
v  Ceria, hal ini bertujuan untuk menghilangkan image negatif dari pustakawan serta agar pemustaka tidak merasa enggan untuk bertanya kepada pustakawan jika ia mengalami kesulitan dalam pencarian buku
5.      Menjaga Profesionalisme Pustakawan
Profesionalisme sangat penting dalam dunia perpustakaan. pustakawan harus senantiasa bersikap profesional, artinya jika pustakwan sedang menghadapi permasalahan, maka dia akan tetap bekerja dengan maksimal. Pustakawan juga harus dapat memilih mana yang paling penting.
6.      Memberikan Penampilan yang Terbaik
Hal ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat ntuk mengunjungi perpustakaan. penampilan terbaik ini tidak harus dengan menggunakan pakaian yang mahal dan bermerk, melainkan dengan berpenampilan yang bersih, sopan dan rapi.
7.      Mempunyai Kemampuan untuk Berorientasi ke Masa Depan
Seiring dengan perkembangan jaman yang ditandai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka pustakawan harus memikirkan langkah apa  yang akan diambil untuk mengahdapi perkembangan jaman, manajemen perpustakaan seperti apa yang akan dibentuk, dsb. Hal ini perlu dipikirkan agar perpustakaan bisa tetap eksis di masyarakat.
Dengan melakukan hal-hal diatas, diharapkan image negatif tentang Pustakawan dapat hilang dan pustakawan memiliki tempat di hati masyarakat. Bagamanapun, keberadaan pustakawan saat ini sangatlah penting apalagi dalam menghadapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pustakawan hendaknya dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, baik secara intern maupun ekstern sehingga pustakawan dapat menjadi suatu profesi yang diperhitugkan di masyarakat, dibanggakan masyarakat serta menempati hati masyarakat.



















DAFTAR PUSTAKA
Ekaningsih, Elisa. Upaya Meningkatkan Peran Pustakawan dalam Layanan Informasi, 2006
Siregar, Ridwan. Peran Pustakawan dalam Pembinaan dan Pengembangan Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Era Globalisasi. 2008